Hinata dan Naruto in Summer
Pemuda berambut blonde itu nyengir sambil menatap
layar ponselnya. Sesekali mata safirnya bergerak-gerak untuk membaca
pesan singkat dari seorang gadis yang menarik perhatiannya. Salah seorang
classmate-nya yang manis dan disenangi banyak orang, termasuk Shikamaru dan
Neji yang diam-diam menyukainya.
Naruto sekarang tengah menahan tawanya saat
membaca balasan pesan singkat Hinata, si gadis berambut indigo itu.
sambil terkekeh geli, Naruto membalas pesan gadis itu dan kembali menatap
langit-langit kamarnya dengan cengiran lebarnya.
Bahkan Konohamaru (adik Naruto) yang melihatnya
saja sampai menganggapnya gila. Mungkin cuaca akhir-akhir ini yang panas
membuat otak kakaknya miring sembilan puluh derajat dari seharusnya.
Apakah ia harus memukulkan tongkat bisbolnya untuk menyadarkan kakaknya.
Konohamaru pun berbalik, menuju kamar Kyuubi (Kakak mereka) untuk meminta
solusi yang bagus.
Romance
Hinata menghempaskan tubuhnya di bangku depanku.
Dan Naruto yang duduk dibelakangku mulai beraksi. Sinar matahari yang
terik membuatku mengibas-ngibaskan kertas yang ku sobek dari buku untuk
memberikan angin segar.
“Hinata, bagaimana?”
Hinata mendelik ke arah Naruto sambil menahan
senyum saat mengingat pesan singkat mereka. “Apanya yang bagaimana?”
“Kau akan kembali dengan Kankurou?”
“Diam!” balas Hinata, tiba-tiba wajahnya berubah
menjadi merah. Mungkin, itu karena suhu udara yang sedang naik.
“Aaaaa….” Naruto menyeringai. “Kau tahu
Hinata… Kankurou masih menyukaimu.”
“Naruto, diamlah!” pinta Hinata.
Aku yang duduk di antara mereka hanya terkikik
pelan.
“Ah!” Naruto menatapku menyeringai lagi.
“Kau juga mantan pacar Kankurou kaaaan?” Naruto balik menggodaku sambil
menunjuk-nunjukku dengan telunjuknya.
“Apa?” wajahku tiba-tiba memerah.
“Naruto diamlah!” sergah Hinata. “Aku tahu
kau juga masih menyukai Sakura, kan?”
“Nah, benar.” Aku ber-high five dengan Hinata.
“Dua lawan satu.” Balas Hinata.
“Waaah, mantan pacar Kankurou kompak sekali.” Komentar
Naruto.
“DIAM!” Kami membentaknya. Dan kemudian
kami tertawa bersama-sama.
*Romance*
“Hinata.” Panggil Naruto dengan wajah yang
terlihat bingung.
“Ya?”
“Ada yang ingin ku bicarakan.” Naruto mengambil
alih bangkuku yang kosong.
“Apa itu?” Hinata membalikkan kursinya agar
menghadap Naruto.
Naruto berdeham sejenak dan memulai, “Tadi, aku
dan Sakura mengobrol sebentar.”
Ah, Sakura. Ia mantan pacar Naruto yang
putus tiga tahun lalu, saat mereka kelas tiga SMP.
“Ya, lalu?”
“Dia bermimpi tentang kita.”
“Apa?” Hinata meminta Naruto untuk mengulang
kata-katanya.
Mengabaikan itu, Naruto melanjutkan, “Sakura
bermimpi, kau mempertemukan kami berdua, aku dan Sakura.”
Hinata menatap Naruto heran. “Mimpi?”
“Ya, aneh bukan?” Naruto tertawa hambar.
“Um… ya, bahkan aku jarang sekali berbicara
dengan Sakura. Akrab saja tidak.” Komentar Hinata. “Tapi, kenapa
ada aku?”
“Ya. Hanya mimpi. Hehehe…”
Romance
“Sonfess…”
“Confess.” Koreksi Hinata.
“Hinata, kau perhatian sekali padaku.” Naruto
menggoda gadis itu.
“A… apa-apaan sih kau?” wajah Hinata
memerah. “Aku kan hanya mengoreksi bacaanmu.”
“Ah, mengakulah bahwa kau diam-diam
memperhatikanku.”
“Tidak.” Wajah Hinata tambah merah. Sinar
matahari menyinarinya, sehingga wajahnya yang sudah merah semakin memerah
seperti kepiting rebus.
“Ahahaha… kau menyukaiku kan? Ayo
mengaku….”
“Tidak!” Hinata berbalik, menjauh dari Naruto
sambil menutup telinganya yang juga ikut memerah.
Naruto tertawa geli melihat reaksi Hinata atas
candaannya.
Aku yang duduk tak jauh dari mereka tersenyum
lemah. “Suatu hari nanti, pasti ada sesuatu yang terjadi pada mereka.”
“Aku setuju sekali.” Tanggap Temari sambil
menyeringai. Ia mengipas-ngipasi dirinya lagi. Oooh… musim panas
yang menyenangkan.